Landscape Indonesia, teleh memulai menjalin kerjasama awal dalam sebuah pilot project di Pulau Pramuka yang dimulai Oktober 2020 bekerjasama dengan Yayasan Rumah Literasi Hijau. Programnya diberi nama PURPLE 1000 (Pirolysis Utilization to Recover Plastic for Liquid Energy in Kepulauan Seribu)

 

Dalam kegiatan pilot project tersebut, bersama Yayasan Rumah Literasi Hijau sebagai operator local dan bank sampah diujicoba dua buah mesin pirolisis berkapasitas pemrosesan masing-masing 5 kilogram. Pendampingan teknis kepada operator lokal difasilitasi oleh Yayasan Get Plastik.  Sementara untuk pengumpulan dan pemilahan sampah bekerjasama dengan bank sampah dan petugas kebersihan.

 

Perkembangan program PURPLE1000 tentu dapat berjalan dengan dukungan dan koordinasi semua pihak. Koordinasi dengan Pemprov DKI, diantara dengan Bapak Djunaedi, Bupati Kepuluan Seribu pada 16 April 2021, disusul koordinasi bersama Kepala Sudin LH Bapak Djoko Rianto Budi Hartono beserta jajarannya, dimana Landscape Indonesia hadir bersama Yayasan Rumah Literasi Hijau untuk menyampaikan perkembangan dan rencana pengembangan program pada 30 April.

 

Melalui dukungan itu observasi pengembangan pilot project berhasil dilakukan bersama-sama dan menetapkan pengembangan program di 11 pulau berpenghuni lainnya. Penelitian potensi pengelolaan sampah di Kepulauan Seribu, dan memberikan Bimbingan Teknis serta penyusunan rencana pengelolaan PURPLE 1000 dan pendokumentasiannya mendapat dukungan Sudin LH Kepulauan Seribu.

 

Sosialisasi dan BIMTEK dilakukan 18 – 20 Mei 2021 di Pulau Pramuka diikuti oleh 4 orang perwakilan dari Pulau Untung Jawa, Tidung, Harapan, Panggang, dan Pramuka. Pada hari pertama diisi dengan Focus Group Discussion (FGD).  BIMTEK ke 2 dilaksanakan 21 – 23 Mei 2021 di Pulau Tidung untuk memperdalam pengoperasian mesin pirolisis serta menciptakan lingkungan yang baik untuk bekerja. 

 

Saat ini YRLH dan Landscape Indonesia bersepakat untuk mengembangkan unit usaha komersil untuk pengelolaan sampah plastic menjadi bahan bakar pirolisis dengan skala operasi yang lebih besar dengan tujuan mempercepat pengurangan timbulan sampah di Kepulauan Seribu dan memberikan manfaat tambahan bagi warga. Kapasitas mesin pirolisys 500 kg perhari agar dapat sebanyak mungkin melumat timbulan sampah yang perkiraannya adalah 2 ton per hari di seluruh Kepulauan Seribu.